kisahku hanya kisah seorang gadis biasa yg pada umumnya
sering terjadi mungkin pada siapa saja. kisahku hanya ingin memberi
hikmah barangsiapa yang bisa memetiknya. saat aku mulai memasuki sebuah
kampus, hal-hal biasa terjadi seperti kenal teman baru, kenal
lingkungan baru dal lainnya, tapi aku selalu merasa ada yang kurang
dalam hidupku, tapi apa ya? aku bertanya-tanya. awalnya ku kira aku
kurang merasa akrab dengan temanku, tapi mungkin kepercayaanku pada
teman semakin berkurang karena dulu saat SMA aku merasa punya sahabat
yang ku rasa bisa berbagi segalanya denganku, tapi nyatanya tidak
kepercayaanku dikhianati berulang kali olehnya. tak ada rasa yang lebih
sakit dibandingkan dikhianati orang yang sudah menjadi temanmu selama 6
tahun, persahabatan itu bisa digantikannya dengan orang-orang yang baru
dia kenal? jahatkah atau aku yang terlalu egois? entahlah pikirku tak
inginku mengulang masa lalu kelam itu, sejak saat itu aku tak bisa
memiliki sahabat karena kepercayaanku telah hilang. walau aku ingin
tapi aku takut sakit, jadi mau apa lagi? aku hanya bisa menjalani
kehidupanku tanpanya. sekarang dia juga sama denganku di kampus yang
sama. lelah batinku.
saat aku dilanda bosan aku mulai berpikir
untuk mengikuti kegiatan di luar kampus, di tempat ini aku banyak
bertemu banyak teman yang bukan dari kampusku, setelah berjalan hampir
1 tahun, aku mulai melihat sosok berbeda dari salah satu pria yang
berada sama di tempat kegiatan yang aku ikuti. aku bingung perasaan apa
ini? suka, mungkinkah?
aku mulai sering tak sadar sering
memandangnya, walau dia tak tahu. terkadang aku senyum sendiri saat
melamunkannya, berharap bisa bersama orang itu, tapi aku merasa tak
pantas bersama orang seperti dia, menurutku dia hebat walau dia tak
sering bicara, dia juga lucu. senang biasa melihatnya walau dari jauh,
aku tak pernah menceritakannya pada siapapun karena masih trauma
dikhianati sahabat atau mantan sahabat atau memang hanya teman
menurutnya selama ini.
aku mulai berani mengajaknya bicara,
ternyata benar dia orang yang baik dan lucu. bahkan saat dia tidak
sibuk kami bisa sms, senang dan bahagia rasanya hatiku. dia memang
berbeda, itulah yang kupikirkan. ternyata kusadari aku memang
menyukainya. apa suka? ini sebuah anugerah atau apa? tapi kuterima
sajalah. seiring berjalan waktu kami kadang masih sms, hingga pada
suatu saat kami harus libur dari kegiatan kami beberapa bulan dan
membuat kami tak pernah bertemu. rasa rindu mulai kurasa. ada apa
denganku? mungkinkah akau sekarang menjadi sayang padanya? rasa tak
mungkin tapi rindu selalu menghantuiku. ku sering sms tapi dia tak lagi
membalas sms ku, ada apa? apa ada yang salah denganku. lama selalu
kutunggu sms darinya. benar saja dia sms aku, aku tak mau terlalu lama
memendam rasa, aku beranikan diri untuk menyatakan perasaanku padanya,
tapi dia hanya bilang dia punya cerita utnukku. lama dan lama sekali
kutunggu dan tak ada jawaban. aku mulai gelisah dan kesal padanya.
smapai suatu hari dia mengakjak aku untuk bertemu dan aku sangat senang.
tibalah hari pertemuan kami, walau sedikit kesal karena
keterlambatannya tapi melihatnya aku cukup bahagia. saat berjalan-jalan
akami membahas tentang pengakuanku dan dia mengaku trauma tentang
perselingkuhan. walau aku sedih tapi dia juga bilang suka dan ada
sayang padaku. aku bahagia tapi setelah itu dia juga jelaskan selama
ini dia sibuk dan jarang ada pulsa. walau kadang aku ragu tapi ku
berusaha percaya padanya. itukah cinta? rasa percaya padanya. kemudian
dia berkata maukah aku menunggunya, aku bilang mungkin tapi jangan
membuatku menunggu terlalu lama dan semoga kamu bisa menungguku juga.
aku masih penasaran bagaimana kisah ini akan berakhir?
apakah aku akan menemukan sahabat yang benar-benar sahabat?
apakah aku akan menemukan seseorang yang berasda dalam hatiku, entah itu karena suka, sayang atau cinta?