Alat-alat berat yang dikenal di
dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan untuk membatu manusia dalam
melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Alat berat merupakan factor
penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang
besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia
dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan lebih mudah pada waktu yang relative lebih singkat. Alat berat yang umum
dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali (excavator)
seperti backhoe, front shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck
dan conveyor belt; alat pemadat tanah seperti roller dan compactor; dan lain-lain.
Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktorakan memilih
alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang
akan dipakai merupakan salah satu faktorpenting dalam keberhasilan suatu
proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancer.
Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi
tidak lancer. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi
yang menyebabkan biaya akan mebengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang
waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal
yang menyebabkan biaya yang lebih besar.
PENGKLASIFIKASIAN ALAT.
Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa
klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan
klasifikasi operasional alat. Berat.
1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah
pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan
fungsinya alat berat dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan
asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada
lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan
dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat
digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain
dozer dapat digunakan juga motor grader.
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal jgua dengan istilah excavator.
Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk
didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
c. Alat Pengangkut Material
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena
alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya
secara horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan
material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat
yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan
alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
d. Alat Pemindahan Material.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya
tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan
material dari satu alat kea lat yang lain. Loader dan dozer adalah alat
pemindahan material.
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan
tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan
jalan, baik tu jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan
kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired
roller, compactor, dan lain-lain.
f. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam
menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya
adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat
ini adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga
dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan
asphalt mixing plant.
g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu
untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau
lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah
concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
2. Klasifikasi operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan
dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi
klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang
menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah
crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat
penggerak pada conveyor belt.
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching
plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN ALAT BERAT
Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan,
dimana jenis, jumlah, dan kapasitasalat merupakan factor-faktor penentu. Tidak
setiap alat berat dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi, oleh karena itu
pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan
dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam
pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan
rencana.
Didalam pemilihan alat berat, ada beberapa factor yang harus
diperhatikan sehingga kesalahan dalam pemilihan alat dapat dihindari.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat
berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut,
meratakan permukaan, dan lain – lain.
2. Kapasitas peralatn. Pemilihan alat
berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau
dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
3. Cara operasi. Alat berat dipilih
berdasarkan arah (horizontal maupun vertical) dan jarak gerakan, kecepatan,
frekuensi gerakan, dan lain-lain.
4. Pembaasan dari metode yang dipakai.
Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lau
lintas, biaya dan pembongkaran. Selain itu metode konsruksi yang dipakai dapat
membuat pemilihan alat dapat berubah.
5. Ekonomi. Selain biaya investasi atau
biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan factor penting
di dalam pemilihan alat berat.
6. Jenis proyek. Ada beberapa jenis
proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain
proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan
sebagainya.
7. Lokasi proyek. Lokasi proyek juga
merupakan hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai
contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda
dengan lokasi proyek di dataran rendah.
8. Jenis dan daya dukung tanah. Jenis
tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat
mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat,
lepas, keras, atau lembek.
9. Kondisi lapangan. Kondisi engan
medan yang sulit dan medan yang baik merupakan factor lain yang mempengaruhi
pemilihan alat – berat.
ALAT BERAT PADA MACAM-MACAM
PROYEK KONSTRUKSI
Pada setiap proyek ada keunikan dimana tidak semua alat
berat perlu dipakai di proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya
menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan dam, irigasi, dan
lain-lain.
1. Proyek Gedung
Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek gedung adalah
alat pemancang tiang fondasi (pile driving), alat penggali (backhoe) yang
digunakan untuk penggalian basement, crane untuk pemindahan vertical, truck
untuk pengangkutan horizontal, concrete mixer, dan lain-lain. Concrete mixer
digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck sebagai
pengangkut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan
tanah di sekitar basement.
2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck,
dozer, grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk
menggali saluran di sekitar badan jalan. Buldozer berfungsi untuk mengupas
tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan sebagai
pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan
asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal
yang kemudian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan menggunakan asphalt
finisher. Sedangkan untuk perkerasa kaku beton dioleh dengan menggunakan
concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan truck
mixer.
3. Proyek Jembatan
Alat yang digunakan untuk proyek jembaan antara lain adalah
alat pemancang tiang fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau
concrete mixer truck, alat pemadat, dan lain-lain.
4. Proyek Dam
Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah,
crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah,
loader, bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umumnya dipakai untuk
proyek dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer digunakan untuk
mencampurkan bahan pembuaan beton yang dipakai untuk pembuatan dinding penahan
tanah.